JULI ARNIWITA

Berasal dari Sungai Penuh,Jambi.Mengajar di PAUD Terpadu Islam Amanah/ Mengelola Yayasan Amanah Ummat di Kota Sungai Penuh. Assesor BAN PAUD dan PNF Provinsi Ja...

Selengkapnya
Navigasi Web
Perawat Setia Ibu

Perawat Setia Ibu

#Tantangan Gurusiana

Tantangan Hari ke-84

 

Tubuh rapuh Ibuku sudah tak berdaya, karena sakit tua dimakan usia. Ibu tak mampu lagi melakukan hal-hal yang dulunya sesuatu yang enteng baginya. 

Soal memasak, Ibu sudah tidak seaktif dulu lagi. Dulu ketika Ibu masih sehat, dapurnya tiap hari berasap. Ibu suka memasak gulai dalam jumlah banyak. Akhirnya semua kami  mendapat jatah masakannya.

Sangat surprise bagiku, ketika pulang sekolah mendapat tudung sajiku sudah ada di dalamnya  masakan Ibu.

 

Setelah tubuhnya sepuh jangankan untuk memasak, hanya untuk memasukkan makanan ke mulutnya, Ibu sudah tak berdaya.

 

Biasanya Ibu sanggup tiap hari berbelanja ke pasar, jalan kaki, naik ojek atau delman tapi setelah perputaran waktu dan pergeseran masa, untuk berjalan di dalam rumah pun Ibu tak kuasa.

 

Ibu orang yang pantang tak menyentuh air. Ibu biasa turun ke MCK jam 4.00 WIB pagi, kebiasaan itu dari muda sampai di  usia tua, hingga suatu saat setelah usia berkepala 8 Ibu mulai berkurang kebiasaannya. Namun yang namanya gerah  tetap membuatnya semangat ke MCK mesti dipapah sampai bertiga.

 

Ibu gemar beternak, ternak ayamnya banyak. Selalu ada telur ayam yang menghiasi sangkar, bukan satuan tapi puluhan. Bisa kami nikmati tiap hari untuk menambah menu baik dijadikan minuman atau sambal penghias piring makan. Terakhir jangankan untuk beternak, hanya sekedar menelan telur ayam Ibu sudah tak kuasa.

 

Ibu orang kantoran yang pergi pagi pulang siang. Di kantor Ibu jago memainkan mesin ketik sepuluh jari. Kalau lembur kami bisa mendengar suara mesin ketik Ibu saat semua orang sudah tertidur pulas.

 

Dua minggu menjelang tutup usia, Ibu tak kuasa berbuat, perlu bantuan perawat.

Alhamdulillah semua putri Ibu telah meluangkan waktu untuk  membantu dan mendampingi,  terutama tiga cucu Ibu, Aisyah, Fauzia dan Asiah siap selalu menjadi perawat Ibu.

 

Kini setelah  Ibu tiada, mereka  selalu ada untuk menjadi perawat Ayah. Syukurku kepada Allah atas nikmat anak dan keturunan yang siap berkorban, memberi waktu, tenaga, pikiran dan kasih sayangnya buat orang-orang tercinta.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post